Entri Populer

Rabu, 31 Oktober 2012


Menunda Coretan Suasana Hati

Sore ini ku hanya bisa duduk terdiam dan memandangi langit biru yang kontras dengan suasana yang sedang melanda hati ini. Sementara itu, dua teman yang sedang duduk pas di hadapanku sedang asyik berfantasi dengan pikiran-pikiran mereka mengenai cinta yang lebih senang kusebut omong kosong. Entah rasa kecewa atau sakit hatikah yang telah membuatku berani menggeserkan defenisi kata tersebut. Tapi terlepas dari hal itu, memang begitulah kenyataan yang kurasakaan saat ini.
Bingung harus berbuat apa, kuberanikan diri untuk mengambil laptop kesayanganku. Mungkin arti sayang bagi diriku berbeda dengan orang pada umumnya sebab rasa sayangku tergambar di laptop dengan kondisi layar yang penuh debu dan di sisi lain laptop tersebut dihiasi dengan guratan-guratan bekas cakaran yang semakin mempertegas rasa sayangku pada alat elektronik yang hanya berukuran 16 inci tersebut.
Kemudian, kubuka aplikasi pengolah kata dan mulai mengetikkan huruf demi huruf sehingga terangkai menjadi kata dan akhirnya dengan susah payah tersambung menjadi sebuah kalimat. Sebuah kebangaan tersendiri mengingat suasa hati yang tidak mendukung untuk menuliskan kejadian sore ini. Ditambah lagi kemampuan mengetikku yang kurang cepat (seperti melihat jemari yang baru belajar menari di atas tuts keyboard) sehingga kualitas munculnya inspirasi tidak sebanding dengan kecepatan mengetik.
Apa boleh buat?, kuketik semampuku saja. Sementara Asyik mengetik, adzan Magrib mulai berkumandan. Kewajibanpun harus ditunaikan, sehingga tulisan mengenai suasana hati ini untuk sementara harus tertunda. Bukan takdirnya, suasana hati yang kualami saat ini harus kutuliskan lagi di kertas yang lain.

Depan Aspura, 30 Oktober 2012 18:05
Kutulis saat menunggu matahari menitipkan sinarnya ke Bulan untuk kembali menerangi bumi