KETIKA kehormatan bersumber dari atribut, maka
distansi antara kemuliaaan dengan kehinaan, hanya terpisahkan oleh selapis
tabir yang teramat tipis. Kehormatan diri, hanya berjarak selangkah dengan
kenistaan.
“Tuhan mengukur kemuliaan dan kehormatan manusia dari ketakwaan kepada-Nya. Dan
sifat takwa itu sendiri mencerminkan wujud kecemerlangan akal budi manusia,
tidak hanya sebatas dalam makna hubungan secara vertikal dengan Sang Maha
Segala, tetapi juga dalam konteks sesama insan dan seluruh alam semesta,” kata
al-Sybli. Dia ingin menegaskan bahwa ketika Tuhan menyatakan keimanan
kepada-Nya sebagai ukuran kesejatian harkat kehormatan dan kemuliaan seseorang,
maka setiap manusia harus mempercayainya terlebih dahulu, sebelum kemudian
memahaminya secara rasio maupun empirik. Lalu, bagaimana mungkin dia bisa
menerima pemikiran bahwa kehormatan dan kemuliaan seseorang justru hanya bergantung
kepada selembar jubah jabatan? Yang pada saat Sang Jubah kotor atau hilang,
maka Si Empunya harus terpuruk dalam kehinaan? Bukankah itu menantang kehendak
Tuhan?
Entri Populer
-
Setiap orang pernah mengalami titik jenuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kegiatan yang monoton dan itu-itu saja menjadi alasan ut...
-
Tepatnya di malam minggu ketika aku sedang jalan-jalan di salah satu sudut kota angin mammiri. Karena keasikan berjalan membuat perutk...
-
· PADA batas tertinggi pemahaman terhadap eksistensi Ilahiah, nalar akan berubah gamang kehilangan gravitasi dan distinasinya. Ba...
-
Terorisme by Muhammad Akil Musi on Nov.22, 2009, under Terorisme dalam sejarah manusia telah menjadi sebuah persoalan serius...
-
Pagi ini aku bangun telat. Telat lima menit dari hari-hari sebelumnya. Memang di hari-hari sebelumnya aku selalu bangun telat. Tapi pert...
-
Disuatu ketika saya naik metro. Diterminal Blok M semua penumpang turun. Kecuali saya yang masih sms-an dan salah seorang penumpang ...
-
KETIKA kehormatan bersumber dari atribut, maka distansi antara kemuliaaan dengan kehinaan, hanya terpisahkan oleh selapis tabir yang teramat...
-
Dia tetap saja duduk di depan kelas itu.. Terus memandangi laptopnya… Aku tak tau sampai kapan ia akan seperti itu.. Dia tetap s...
-
Aku harus menulis!!! walaupun hanya dapat tercipta satu huruf.
-
Limbong,,, berjalan naik turun melewati tangga… Ia lewat di lantai tiga tempat ku berada…. Ketika turun ia menyapa dengan senyuman, ...
Sabtu, 16 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar